![]() |
Bisnis |
Jenis Bisnis Berdasarkan Bidang Usaha di Indonesia
Secara umum, klasifikasi bisnis di Indonesia bisa
dilihat dari berbagai bidang, seperti perdagangan, jasa, manufaktur, hingga
agribisnis. Berikut penjelasan dan contoh-contohnya berdasarkan pengalaman
pribadi mendampingi wirausaha:
1. Bisnis Perdagangan
Ini merupakan jenis yang paling banyak dijalankan, mulai
dari toko kelontong, warung sembako, hingga reseller online. Dalam program
pelatihan yang saya fasilitasi untuk UMKM di Garut dan Solo, lebih dari 60%
peserta bergerak di bidang ini. Mereka umumnya memulai dari skala kecil, lalu
berkembang seiring dengan pemahaman digital marketing dan sistem distribusi.
Yang menarik, ada satu peserta bernama Bu Murni di
Tasikmalaya yang berhasil mengembangkan warung kelontongnya menjadi mini grosir
berbasis komunitas hanya dengan memanfaatkan WhatsApp Group ibu-ibu. Model
bisnis seperti ini sebenarnya banyak ditemukan di Indonesia, dan menjadi bukti
bahwa sektor perdagangan masih sangat relevan.
2. Bisnis Jasa
Bidang jasa mencakup beragam layanan seperti konsultasi,
pelatihan, perawatan tubuh, laundry, hingga digital service seperti pembuatan
website atau social media management. Saya pribadi pernah terlibat dalam
pengembangan layanan jasa digital marketing lokal yang membantu UMKM
meningkatkan visibilitas produk mereka. Salah satu klien kami—penyedia jasa
sablon kaos di Jogja—berhasil naik omzet 3 kali lipat setelah dibantu optimasi
Google My Business dan campaign lokal.
Di Indonesia, layanan berbasis kepercayaan dan rekomendasi
sangat kuat. Oleh karena itu, aspek kualitas layanan dan testimoni pelanggan
menjadi penentu keberhasilan utama bisnis jasa.
3. Bisnis Kuliner
Kuliner adalah sektor paling dinamis dan cepat berkembang.
Dalam dua tahun terakhir saya terlibat dalam inkubasi wirausaha kuliner di
Jakarta Timur dan Malang, saya menyaksikan langsung bagaimana pelaku usaha
makanan ringan, minuman kekinian, hingga katering rumahan tumbuh dengan
cepat—asal mampu berinovasi.
Salah satu contoh konkret adalah Mas Reno, pelaku usaha mie
pedas instan homemade di Depok, yang mengawali usaha dari dapur rumah. Berkat
strategi branding berbasis storytelling dan kolaborasi dengan food vlogger
lokal, ia berhasil menjual ribuan porsi tiap bulan via marketplace dan reseller
kampus.
4. Agribisnis dan Peternakan
Bidang ini mungkin terdengar kuno, tapi sebenarnya menyimpan
peluang besar jika dipadukan dengan teknologi. Dalam kunjungan ke kelompok tani
milenial di Klaten, saya bertemu dengan tim yang mengembangkan hidroponik
berbasis IoT. Mereka tidak hanya menjual hasil panen, tapi juga menyewakan
sistem tanamnya ke warga kota yang ingin menanam sendiri.
Sektor ini cocok untuk generasi muda yang punya minat pada
keberlanjutan dan teknologi. Tantangannya memang di edukasi pasar dan
distribusi hasil panen. Namun dengan strategi yang tepat, ini adalah salah satu
bisnis dengan potensi jangka panjang.
5. Bisnis Kreatif dan Digital
Salah satu bentuk bisnis modern yang berkembang cepat
adalah di sektor kreatif digital: mulai dari desain grafis, fotografi, content
creator, hingga produksi video. Saya sendiri pernah mengelola studio konten
kecil di Bandung yang kliennya dari pelaku UMKM hingga startup fintech. Mereka
tidak hanya butuh jasa desain, tapi juga edukasi tentang strategi komunikasi
yang efektif.
Kemampuan personal branding dan storytelling menjadi sangat
penting dalam sektor ini. Bisnis kreatif sangat mengandalkan portofolio dan
reputasi digital, jadi bagi yang ingin terjun di bidang ini harus membangun
kredibilitas secara konsisten.
Faktor Penentu Keberhasilan Bisnis di Indonesia
Dari berbagai pengalaman di lapangan, saya bisa menyimpulkan
bahwa keberhasilan bisnis di Indonesia ditentukan oleh tiga faktor utama:
adaptasi, jejaring, dan pemanfaatan teknologi.
Pertama, adaptasi sangat krusial—terutama dalam menyesuaikan
model bisnis dengan tren dan kebutuhan lokal. Misalnya, saat pandemi, banyak
pelaku usaha konvensional yang mulai belajar go-digital dengan membuka channel
penjualan di Shopee atau TikTok Shop.
Kedua, jejaring atau komunitas usaha menjadi penguat ketika
menghadapi tantangan. Saya terlibat dalam pembentukan komunitas wirausaha di
beberapa kabupaten, dan dari situ terbukti bahwa pelaku usaha yang aktif
berjejaring lebih tahan banting saat menghadapi krisis.
Ketiga, teknologi adalah pendorong skala. Baik itu aplikasi
kasir sederhana, platform pembukuan digital, atau strategi iklan
digital—semuanya membantu pelaku bisnis bertumbuh lebih cepat dan
efisien.
![]() |
Bisnis |
Peran Pengalaman dalam Memilih Jenis Bisnis
Banyak orang yang ingin memulai bisnis bingung memilih
bidang apa yang tepat. Berdasarkan pengalaman pribadi dan interaksi dengan
ratusan pelaku UMKM, saran saya: mulai dari bidang yang sesuai dengan latar
belakang atau minat Anda. Jangan tergiur tren semata. Misalnya, seseorang yang
punya pengalaman kerja di dunia pendidikan, bisa memulai bisnis bimbingan
belajar atau pelatihan online. Mereka yang terbiasa memasak bisa mulai dari
usaha makanan rumahan.
Saya sendiri dulu memulai bisnis kecil-kecilan di
bidang pelatihan desain untuk UMKM. Karena saya punya latar belakang komunikasi
visual dan pengalaman mengajar, maka proses membangun layanan terasa lebih
natural dan tidak dipaksakan. Dari situlah berkembang ke layanan lain seperti
pembuatan media promosi dan strategi branding.
Kenapa Pemahaman Mendalam Lebih Penting dari Sekadar Tren
Banyak artikel di internet yang hanya merangkum macam-macam
bisnis tanpa memberikan konteks lokal atau realita di lapangan. Padahal,
kondisi bisnis di Indonesia sangat dipengaruhi faktor sosial budaya, daya beli
masyarakat, hingga regulasi wilayah. Oleh karena itu, pemahaman dari pengalaman
nyata jauh lebih relevan dibanding sekadar daftar jenis usaha.
Lewat artikel ini, saya ingin berbagi bukan hanya
jenis-jenis bisnis yang tersedia di Indonesia, tapi juga cerita dan tantangan
nyata yang saya temui langsung. Tujuannya agar calon pengusaha bisa mendapatkan
gambaran yang lebih utuh dan realistis sebelum menentukan bidang yang ingin
digeluti.
Dan jika Anda ingin memulai atau mengembangkan bisnis,
saya sarankan untuk terus belajar dari pengalaman orang lain, mengikuti
komunitas wirausaha, dan tentu saja—tetap relevan dengan perubahan zaman. Untuk
inspirasi dan panduan lainnya, Anda bisa mengunjungi Bisnisoo.com.