Seorang ibu rumah tangga di Depok yang kami wawancarai misalnya, memulai bisnis snack kiloan dari dapur rumahnya. "Awalnya iseng, cuma titip di warung tetangga. Tapi setelah saya upload ke Instagram dan buat sistem pre-order, pesanan mulai rutin tiap minggu," jelasnya. Ia mengaku belajar dari berbagai kesalahan kecil seperti kesalahan label hingga keterlambatan pengiriman. Tapi justru dari sana, bisnisnya berkembang.
![]() |
Bisnis Usaha |
Jenis Bisnis Usaha yang Cocok untuk Pemula
Memilih jenis bisnis sangat penting, terutama bagi pemula
yang belum punya banyak pengalaman. Beberapa jenis usaha berikut tergolong
fleksibel dan mudah dimulai:
- Kuliner
rumahan: Contohnya frozen food, camilan, atau katering harian.
- Dropship
atau reseller produk online: Tidak perlu stok barang, hanya perlu
promosi dan customer service.
- Jasa
digital: Seperti desain grafis, copywriting, atau editing video.
- Usaha
berbasis keterampilan: Seperti laundry kiloan, potong rambut, hingga
servis motor keliling.
Penting untuk memilih usaha yang sesuai dengan minat atau keahlian pribadi, karena itu akan menjadi motivasi saat menghadapi masa sulit.
![]() |
Bisnis Usaha |
Tantangan di Awal Memulai Bisnis Usaha
Banyak pemilik bisnis pemula yang terjebak di fase “bingung
mulai dari mana.” Ini sangat wajar, karena selain tantangan teknis seperti
modal dan pemasaran, ada juga tantangan mental seperti rasa malu, takut gagal,
atau tidak percaya diri.
Salah satu pelaku bisnis digital di Surabaya mengaku:
“Dulu saya selalu merasa tidak cukup pintar untuk jualan
online. Tapi begitu saya mulai menjual produk kecantikan secara dropship, saya
sadar bahwa kemampuan komunikasi dan konsistensi jauh lebih penting dari
segalanya.”
Tantangan seperti minimnya kepercayaan diri, takut ditolak
calon pembeli, dan tidak tahu cara membuat konten pemasaran bisa diatasi
seiring jam terbang. Banyak juga yang merasa frustasi karena penjualan tidak
langsung ramai. Tapi penting untuk diingat bahwa bisnis adalah maraton, bukan
sprint.
Strategi Memvalidasi Ide Bisnis dengan Risiko Minim
Salah satu kunci sukses adalah memvalidasi ide sebelum
terjun penuh. Jangan langsung produksi besar jika belum tahu apakah produk
tersebut dibutuhkan pasar. Berikut strategi sederhananya:
- Uji
coba kecil – Buat 10–20 produk dulu dan jual di lingkaran terdekat.
- Gunakan
media sosial pribadi – Posting di status WhatsApp, IG story, atau
TikTok pribadi untuk melihat respons.
- Minta
feedback jujur – Apa kekurangan produkmu? Apakah harga sesuai?
- Pelajari
kompetitor – Cek bisnis serupa, harga, dan cara mereka berpromosi.
Dengan pendekatan ini, kamu bisa menghindari kerugian besar
dan lebih siap menghadapi pasar nyata.
Pentingnya Membangun Branding Sejak Awal
Banyak pemula fokus pada produk, tapi lupa bahwa brand
juga punya peran besar dalam persepsi pembeli. Nama usaha, logo, warna, hingga
gaya komunikasi di media sosial bisa memengaruhi kepercayaan pelanggan.
Salah satu contoh sukses datang dari pelaku usaha kerajinan
tangan yang membuat gelang custom. Ia mulai dengan nama unik, konsisten
memposting di Instagram, lalu menjawab setiap DM dengan sopan dan cepat. Dalam
tiga bulan, akun bisnisnya tumbuh organik dan mulai menerima repeat order.
Branding bukan berarti harus langsung membuat logo profesional. Namun, konsistensi gaya dan pesan adalah fondasi awal membangun bisnis yang diingat.
![]() |
Bisnis Usaha |
Tools Gratis yang Bisa Membantu Bisnis Usaha
Sebagai pemula, kamu tidak perlu langsung mengeluarkan
banyak uang untuk tools atau software mahal. Berikut beberapa alat gratis yang
bisa bantu operasional harian:
- Canva:
Mendesain poster, feed IG, katalog.
- Google
Sheets: Membuat laporan keuangan, stok barang.
- Notion
/ Trello: Mengatur tugas harian dan ide konten.
- WhatsApp
Business: Otomatisasi balasan, katalog produk.
- Linktree:
Satu link untuk semua platform jualanmu.
Kombinasi tools ini sudah cukup untuk membantu kamu mengatur
bisnis secara lebih profesional, meskipun masih skala kecil.
Cara Menjaga Konsistensi agar Bisnis Bertahan
Memulai itu mudah, tetapi bertahan adalah tantangan
sesungguhnya. Banyak bisnis gulung tikar karena pemiliknya kehilangan motivasi
atau tidak punya perencanaan jangka panjang. Berikut beberapa tips agar tetap
konsisten:
- Tentukan
target mingguan atau bulanan, misalnya jumlah order atau omset
minimal.
- Evaluasi
rutin, cari tahu apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
- Bangun
komunitas pelanggan lewat grup WhatsApp, diskon untuk repeat order,
atau giveaway.
- Belajar
dari feedback – Tanggapi kritik sebagai bahan pengembangan.
Penting juga untuk tetap belajar. Ikuti webinar, konten
edukatif di YouTube, atau podcast bisnis agar kamu tidak ketinggalan tren.
Kesempatan Bisnis Usaha di Era Digital
Di era digital, peluang bisnis usaha makin terbuka
lebar. Kamu bisa menjual produk secara nasional lewat marketplace, promosi di
media sosial tanpa biaya besar, bahkan membangun bisnis dari HP saja.
Misalnya, seseorang bisa membuka bisnis jasa desain logo
freelance hanya dengan HP dan koneksi internet. Atau menjual kerajinan tangan
melalui TikTok Shop. Yang dibutuhkan hanyalah komitmen, strategi promosi yang
tepat, dan produk yang memang dibutuhkan pasar.
Digitalisasi memberi akses yang lebih merata untuk siapa
pun. Bahkan bisnis kecil di desa pun bisa menjangkau pelanggan dari luar kota —
asal tahu cara memanfaatkannya.