1. Pengantar: Dinamika Ekonomi Bisnis di Indonesia
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan perubahan perilaku
konsumen, konsep ekonomi bisnis
tidak lagi sebatas pada kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi secara
konvensional. Kini, banyak pelaku usaha bahkan tidak membutuhkan toko fisik
untuk menjalankan bisnis mereka.
Beragam bentuk kegiatan ekonomi yang dulunya kaku dan terspesialisasi, kini saling bertaut berkat teknologi dan sistem informasi. Artikel ini membahas berbagai macam jenis ekonomi dalam bisnis secara mendalam, mulai dari sektor primer hingga bentuk ekonomi digital modern.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
2. Ekonomi Produksi Primer: Dari Alam ke Konsumen
Jenis ekonomi ini berkaitan langsung dengan pemanfaatan
sumber daya alam, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan
pertambangan.
Contoh konkret:
- Pertanian
urban yang digerakkan komunitas pemuda di Bandung mampu memasok
sayuran segar ke restoran lokal lewat skema koperasi digital.
- Tambak
lele berbasis IoT di Lamongan mulai dimanfaatkan untuk menekan biaya
operasional dan meningkatkan produktivitas.
3. Ekonomi Manufaktur: Transformasi dari Bahan Mentah
Manufaktur adalah sektor menengah dalam rantai nilai
ekonomi. Bahan mentah dari sektor primer diolah menjadi barang jadi atau
setengah jadi.
Insight lapangan:
Salah satu mitra binaan Dinas Koperasi di Yogyakarta, sebuah
UKM pengrajin kayu, berhasil meningkatkan omzet hingga 250% setelah memasarkan
produknya lewat katalog digital B2B. Ini menunjukkan bagaimana bisnis
kerajinan, yang masuk dalam sektor manufaktur, bisa tumbuh saat digabungkan
dengan pendekatan teknologi informasi.
Manufaktur tidak selalu berarti pabrik besar. Industri rumah
tangga juga tergolong sektor ini, terutama saat proses pengolahan menjadi
bagian utama.
4. Ekonomi Jasa: Tulang Punggung Era Informasi
Sektor jasa menjadi salah satu yang paling fleksibel di era
digital. Termasuk di dalamnya:
- Jasa
konsultasi bisnis
- Teknologi
informasi
- Pendidikan
- Kesehatan
- Transportasi
Contoh lokal:
Seorang mantan sopir angkot di Malang kini mengelola jasa
pengiriman barang berbasis WhatsApp dan Google Form. Dengan memanfaatkan
jaringan RT/RW dan komunitas ojek lokal, ia berhasil menciptakan lapangan kerja
baru dan meningkatkan penghasilan keluarganya.
Ini adalah bukti bahwa ekonomi jasa terus berkembang dalam format hybrid—antara digital dan konvensional.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
5. Ekonomi Digital: Tulang Punggung Masa Depan
Model bisnis seperti dropshipping, affiliate marketing, dan
marketplace adalah bagian dari ekonomi digital. Di sinilah ekonomi bisnis
mengalami transformasi paling signifikan.
Berdasarkan studi internal platform e-commerce besar di
Indonesia, hampir 65% pelaku UMKM di sektor digital memulai usahanya tanpa
modal besar. Mereka hanya mengandalkan koneksi internet, smartphone, dan
kreativitas konten untuk memasarkan produk.
Keunggulan:
- Skalabilitas
tinggi
- Minim
overhead
- Akses
pasar global
6. Ekonomi Sosial dan Komunitas: Bisnis Berbasis Kebaikan
Tidak semua ekonomi diarahkan untuk laba maksimal. Ada pula
model yang berorientasi pada kebermanfaatan bersama, seperti:
- Koperasi
- Bisnis
berbasis komunitas (community-based business)
- Usaha
sosial
Contoh:
Di Banyuwangi, komunitas ibu rumah tangga membuat usaha
catering harian dengan sistem pembagian hasil. Mereka tidak hanya memutar roda
ekonomi lokal, tetapi juga meningkatkan solidaritas dan kemandirian perempuan.
Model ini menunjukkan bahwa ekonomi bisnis dapat
memberi dampak sosial, tidak hanya ekonomi.
7. Ekonomi Kreatif: Ketika Ide Menjadi Mata Uang
Sektor ini mencakup desain, musik, fashion, film, kuliner
kreatif, animasi, hingga pengembangan gim.
Salah satu pelaku di sektor ini adalah tim pembuat gim
edukatif di Semarang. Mereka berhasil menjual lisensi ke sekolah-sekolah
internasional berkat kolaborasi dengan konsultan pendidikan dan developer
lokal.
Potensi ekonomi kreatif di Indonesia sangat besar karena
melibatkan nilai tambah dari ide dan inovasi, bukan sekadar bahan atau
tenaga.
8. Ekonomi Informal: Fleksibel Tapi Rentan
Ekonomi informal seringkali menjadi jalan awal bagi individu
yang baru memulai. Ini termasuk:
- Pedagang
kaki lima
- Tukang
parkir
- Penjual
makanan rumahan
Namun, ekonomi informal menghadapi tantangan dari sisi regulasi, pendanaan, dan perlindungan sosial. Di sisi lain, banyak pelaku informal kini mulai go digital, seperti lewat GrabKios, Shopee Food Partner, atau layanan QRIS.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
9. Transisi Antar Sektor: Realita Hybrid Masa Kini
Salah satu tren yang mencolok saat ini adalah lintas
sektor. Seorang petani bisa sekaligus menjadi content creator. Seorang
pemilik kos bisa juga menjadi afiliasi penyedia platform pemesanan online.
Contoh integrasi:
- Petani
hidroponik → penjual sayuran online → kursus berkebun daring
- Pengusaha
makanan rumahan → membuka kursus masak online → menjual alat dapur
lewat affiliate
Inilah wajah baru dari ekonomi bisnis: fleksibel,
digital, dan multi-sektor.
Memahami ragam bentuk ekonomi bukan sekadar klasifikasi. Ini
adalah fondasi berpikir strategis dalam membangun bisnis yang adaptif. Apakah
Anda seorang pemula atau pelaku usaha mapan, mengenali jenis ekonomi tempat
Anda berada (atau ingin tuju) akan membantu menyusun arah pertumbuhan yang
lebih terukur, realistis, dan berdampak.