![]() |
Bisnis Usaha |
Mengenal Jenis-Jenis Usaha yang Tumbuh di Indonesia
Sebelum memulai, penting memahami bahwa tidak semua usaha
cocok untuk semua orang atau semua daerah. Berikut beberapa jenis bisnis
usaha yang umum di Indonesia:
- Usaha
Dagang (Perdagangan):
Menjual barang dari pihak lain atau produksi sendiri. Contoh: warung kelontong, reseller online, toko alat rumah tangga. - Usaha
Jasa:
Memberikan layanan ke orang lain, seperti potong rambut, les privat, servis AC, hingga digital marketing. - Usaha
Manufaktur:
Melibatkan proses produksi atau pengolahan bahan mentah jadi barang jadi. Umumnya butuh modal dan skill lebih tinggi. - Usaha
Agribisnis:
Pertanian, peternakan, perikanan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam. - Usaha
Kreatif dan Digital:
Termasuk fotografi, desain grafis, video editor, konten kreator, atau bisnis online berbasis platform seperti marketplace.
Setiap jenis usaha di atas memiliki karakteristik sendiri: dari segi modal, skill, risiko, dan peluang pasar.
![]() |
Bisnis Usaha |
Pengalaman Langsung: Dari Kampung ke Omzet Jutaan
Saya pernah memulai usaha kecil menjual frozen food di
kampung halaman. Modal saya hanya Rp500.000—digunakan untuk membeli bakso
goreng beku dari pabrik kecil di Malang dan dijual lagi ke ibu-ibu di desa
lewat WhatsApp grup dan arisan.
Awalnya saya takut, karena belum punya pengalaman bisnis.
Tapi ternyata responnya bagus. Dalam 2 minggu pertama, saya dapat pesanan
hampir 50 pack. Pelajaran terbesarnya? Jangan takut memulai. Kadang keberanian
dan sedikit observasi lingkungan sekitar bisa jadi modal terbesar.
Cara Memilih Bidang Usaha yang Cocok untuk Kamu
Jika kamu baru mulai terjun ke dunia bisnis usaha, berikut adalah
panduan memilih jenis usaha yang sesuai dengan kamu:
- Kenali
Minat dan Skill:
Jika kamu suka memasak, mungkin bisnis kuliner cocok. Kalau kamu suka ngobrol dan berinteraksi, bisnis jasa mungkin bisa jadi pilihan. - Lihat
Potensi Pasar Lokal:
Apa yang dibutuhkan orang di sekitarmu? Misal, di perumahan belum ada jasa cuci motor. Itu bisa jadi peluang emas. - Ukur
Modal Awal:
Tidak semua usaha butuh modal besar. Banyak bisnis rumahan atau online yang bisa dimulai di bawah Rp1 juta. - Amati
Persaingan:
Jika ada 10 toko sembako dalam radius 200 meter, mungkin kamu harus cari niche yang berbeda atau nilai jual unik. - Tes
Pasar Secara Kecil:
Coba dulu dalam skala mini. Misalnya, sebelum buka kafe, coba jual kopi literan ke teman-teman.
Analisa SWOT Sederhana untuk Pemula
Gunakan teknik sederhana SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk menentukan kesiapan kamu.
Contoh:
- Strengths:
Pandai masak, punya dapur luas.
- Weaknesses:
Belum punya pelanggan tetap.
- Opportunities:
Banyak orang butuh catering harian.
- Threats:
Ada kompetitor lama yang sudah punya nama.
Dari sini kamu bisa menyusun strategi awal yang realistis dan tidak asal jalan.
![]() |
Bisnis Usaha |
Legalitas dan Skala Usaha: Jangan Abaikan
Usaha kecil tetap bisa legal. Kamu bisa mulai dari mendaftar
NIB (Nomor Induk Berusaha) secara online lewat OSS. Ini penting jika suatu hari
ingin:
- Masuk
marketplace resmi seperti Tokopedia/Shopee
- Mengurus
perizinan dari kelurahan atau dinas
- Mendapat
akses ke pembiayaan dari bank atau KUR UMKM
Skalanya bisa rumahan, individu, atau nanti berkembang ke
CV, bahkan PT.
Ide Bisnis yang Cocok untuk Modal Terbatas
Berikut beberapa ide bisnis usaha untuk kamu yang
punya modal minim:
Ide Usaha |
Modal Awal |
Potensi Penghasilan |
Dropshipper Online |
Rp0-Rp500.000 |
Rp1-5 juta/bulan |
Jasa Ketik & Desain |
Rp500.000 |
Rp2-7 juta/bulan |
Jualan Makanan Ringan |
Rp700.000 |
Rp3-10 juta/bulan |
Laundry Kiloan |
Rp3 juta |
Rp5-15 juta/bulan |
Jualan Minuman Kekinian |
Rp1,5 juta |
Rp5-12 juta/bulan |
Kesalahan Umum Pemula yang Harus Dihindari
- Mengabaikan
Riset Pasar:
Jangan cuma ikut-ikutan tren. Pastikan ada kebutuhan nyata dan daya beli dari target pasarmu. - Tidak
Punya Pencatatan Keuangan:
Banyak usaha bangkrut bukan karena rugi, tapi karena gak tahu uang masuk-keluar. - Tidak
Konsisten di Awal:
Baru mulai 2 minggu udah putus asa. Padahal butuh waktu untuk tumbuh dan dikenal. - Overpricing
atau Underpricing:
Penentuan harga yang salah bisa bikin usaha kamu gak kompetitif atau malah rugi.
Tips Bertahan dan Berkembang di Tahun Pertama
- Fokus
pada pelayanan pelanggan: Jawab cepat, ramah, dan konsisten.
- Kembangkan
lewat promosi organik: Gunakan WhatsApp Story, status Facebook, dan
testimoni.
- Bangun
branding kecil: Pakai logo, kemasan unik, atau tagline khas.
- Evaluasi
bulanan: Catat produk mana yang laris, mana yang sepi.
- Belajar
terus: Ikuti komunitas bisnis, webinar, atau baca blog seperti di
Bisnisoo.com.
Jika kamu masih bingung harus mulai dari mana, ingat bahwa
setiap pengusaha sukses dulunya juga pemula. Yang membedakan hanyalah: mereka berani
mencoba, belajar dari kesalahan, dan terus memperbaiki diri.