Jenis usaha tidak hanya diklasifikasikan berdasarkan sektor seperti pertanian, industri, atau jasa, tapi juga menurut bentuk kepemilikan, skala, hingga legalitas. Kombinasi faktor ini mencerminkan bagaimana ekonomi berkembang secara lokal maupun nasional.
![]() |
Bisnis |
Usaha Berdasarkan Sektor Ekonomi
1. Usaha di Sektor Primer
Ini mencakup kegiatan ekonomi yang mengambil langsung dari
alam:
- Pertanian:
Padi, jagung, hortikultura.
- Perikanan:
Tambak udang, laut lepas.
- Kehutanan
& Peternakan: Kayu, sapi perah, unggas.
Biasanya beroperasi di pedesaan, sektor ini menopang
ketahanan pangan nasional.
2. Sektor Sekunder
Kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi produk jadi:
- Industri
makanan dan minuman
- Industri
tekstil dan pakaian
- Manufaktur
teknologi skala kecil
Sektor ini berkembang pesat di kawasan industri seperti
Bekasi, Gresik, dan Batam.
3. Sektor Tersier (Jasa)
Melibatkan jasa langsung ke masyarakat:
- Pendidikan,
transportasi, keuangan, asuransi, pariwisata.
- Contoh: Travel agent lokal di Bali yang kini juga ekspor lewat platform daring.
Jenis Usaha Berdasarkan Kepemilikan
1. Usaha Perorangan
Biasanya UMKM atau freelancer yang dimiliki individu.
Contoh: Jasa desain logo, penjual makanan rumahan via WhatsApp.
2. Usaha Kelompok
Bersifat kolektif: koperasi, firma, CV, hingga PT.
Contoh: Startup digital yang didirikan bersama tim atau investor.
Bentuk ini memungkinkan akses permodalan lebih besar dan
tata kelola profesional.
Kategori Berdasarkan Legalitas
1. Usaha Formal
Telah terdaftar secara hukum, memiliki izin usaha dan NPWP.
Biasanya juga membayar pajak dan terdaftar di OSS (Online Single Submission).
2. Usaha Informal
Belum memiliki legalitas resmi, meskipun aktif secara
ekonomi.
Contoh: Pedagang kaki lima, jasa laundry rumahan tanpa izin usaha.
Pemerintah kini aktif mendorong transisi dari informal ke formal.
![]() |
Bisnis |
Jenis Usaha Berdasarkan Skala
1. Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
Modal terbatas, biasanya dimiliki keluarga.
Pemerintah melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) mendukung kelompok ini.
2. Usaha Menengah dan Besar
Punya struktur organisasi jelas, jaringan distribusi luas,
dan orientasi ekspor.
Contoh: Pabrik roti yang menyuplai ke minimarket nasional.
Perkembangan Usaha Digital dan Ekonomi Kreatif
Di era modern, batasan antara sektor tradisional dan digital
mulai menipis. Muncul jenis usaha berbasis ekonomi digital dan kreatif,
seperti:
- Content
Creator & Influencer
- Konsultan
SEO & Digital Marketing
- Marketplace
Produk Lokal
- Startup
berbasis aplikasi: seperti logistik, edukasi, kesehatan.
Seorang pelaku UMKM dari Surabaya yang saya dampingi
berhasil meningkatkan omzet 3x lipat setelah menjual produk kerajinan kulit
melalui marketplace dengan sistem pre-order.
Mengapa Memahami Ragam Usaha Penting?
Setiap bentuk usaha memiliki tantangan, regulasi, dan
peluang masing-masing. Pemahaman ini penting untuk:
- Menentukan
bentuk usaha yang tepat saat memulai bisnis
- Mengetahui
kewajiban legal dan pajak
- Menyesuaikan
strategi pemasaran dan target pasar
Tips Memilih Jenis Usaha Sesuai Minat & Tren
✅ Sesuaikan dengan skill &
passion
✅
Evaluasi modal dan risiko
✅
Lakukan riset tren terbaru: apakah sektor Anda bertumbuh?
✅
Pertimbangkan potensi kolaborasi atau bisnis berbasis komunitas
✅
Gunakan teknologi sejak awal (WhatsApp Business, invoice online, payment
gateway)
Kesimpulan Interaktif (Tanpa Subjudul Kesimpulan)
Apa pun bentuk usaha yang Anda pilih, kuncinya adalah
pemahaman. Ekonomi Indonesia memberikan ruang luas untuk berkembang, baik di
sektor konvensional maupun digital. Yang penting, pilih jalur yang sesuai
dengan keahlian dan potensi pasar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti pembaruan seputar ekonomi bisnis agar tetap
relevan dan kompetitif di tengah persaingan yang semakin cerdas.