Di era sekarang, memahami macam-macam ekonomi bisnis bukan hanya penting untuk pelajar atau akademisi, tapi juga bagi pelaku usaha yang ingin naik kelas. Mari kita bahas lebih dalam dalam artikel ini.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
1. Usaha Ekonomi Formal dan Informal
Usaha Informal: Akar dari Ekonomi Rakyat
Usaha informal adalah kegiatan ekonomi yang belum terdaftar
secara resmi di lembaga pemerintahan. Misalnya, pedagang kaki lima, tukang
cukur keliling, atau penjual sayur keliling. Mereka sering menjadi penyokong
utama ekonomi lokal.
Contoh nyata: Di Surabaya, seorang ibu rumah tangga
memulai usaha jualan tahu walik di depan rumahnya. Awalnya hanya tetangga yang
beli, tapi kini ia membuka lapak tetap dan mempekerjakan dua orang warga
sekitar.
Usaha Formal: Terstruktur dan Legal
Usaha formal mencakup bisnis yang terdaftar secara legal
seperti PT, CV, koperasi, atau UMKM dengan izin usaha. Mereka terikat pada
regulasi dan memiliki potensi untuk ekspansi lebih besar karena bisa mengakses
permodalan bank dan menjalin kerja sama resmi.
Pengalaman: Seorang teman saya di Yogyakarta memulai laundry rumahan tanpa izin. Tapi setelah berkembang, ia mengurus NIB dan mendirikan CV, menjadikannya usaha formal yang kredibel dan scalable.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
2. Jenis-Jenis Usaha Berdasarkan Sektor
a. Sektor Pertanian, Perikanan, dan Peternakan
Ini adalah sektor primer yang masih menjadi tulang punggung
ekonomi Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
Contoh: Usaha ternak ayam kampung di Blitar, budidaya ikan
lele di Tasikmalaya, atau perkebunan kopi di Gayo Aceh.
b. Sektor Industri atau Manufaktur
Bisnis yang memproduksi barang dari bahan mentah atau
setengah jadi, seperti pabrik tahu, industri garmen, atau usaha percetakan.
UMKM konveksi rumahan di Surabaya banyak berkembang pesat
dan kini mengekspor ke Malaysia dan Singapura.
c. Sektor Jasa
Jasa sangat luas: mulai dari jasa pengiriman, perbankan,
pendidikan, hingga digital marketing.
Contoh: Freelancer desain grafis yang menawarkan jasa lewat platform seperti Fiverr atau Upwork juga termasuk dalam sektor jasa ekonomi bisnis.
![]() |
Ekonomi Bisnis |
3. Jenis Usaha Berdasarkan Kepemilikan
a. Individu atau Perorangan
Bisnis milik satu orang, biasanya kecil dan fleksibel.
Contoh: warung sembako, tukang tambal ban, atau reseller online.
b. Koperasi
Bentuk usaha yang dimiliki dan dijalankan bersama oleh
anggotanya. Koperasi simpan pinjam, koperasi karyawan, dan koperasi pertanian
sangat umum di Indonesia.
c. Badan Usaha Berbadan Hukum (PT/CV)
Bentuk yang lebih legal dan terstruktur. Cocok untuk bisnis
dengan skala lebih besar.
4. Peran Ekonomi Bisnis dalam Pembangunan Daerah
Bentuk usaha kecil seperti warung kopi lokal atau tukang
servis HP berperan penting dalam pemerataan ekonomi. Sementara bisnis besar
seperti startup teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Contoh inspiratif: Di Banyuwangi, banyak anak muda
beralih dari pekerjaan informal ke startup pariwisata berbasis lokal. Mereka
memasarkan paket wisata ke luar negeri dengan bantuan platform digital, tanpa
meninggalkan budaya setempat.
5. Inovasi dalam Dunia Ekonomi Bisnis
Era digital mengubah wajah kegiatan ekonomi. Kini banyak
bentuk usaha baru seperti:
- Dropshipper
dan affiliate marketer
- Startup
edutech, healthtech, dan fintech
- Usaha
konten kreator dan monetisasi YouTube/TikTok
Semua ini menciptakan peluang bagi siapa pun yang punya ide
dan keberanian mencoba.
Kisah nyata: Seorang pelajar SMK di Bogor menghasilkan
jutaan rupiah per bulan dari jasa edit video TikTok untuk brand lokal. Ia mulai
dari hobi, lalu berubah jadi bisnis yang terstruktur.
6. Tantangan dan Transformasi Usaha
Tidak semua bentuk ekonomi bisnis langsung sukses. Banyak
pelaku usaha menghadapi tantangan seperti:
- Minimnya
akses modal
- Regulasi
yang membingungkan
- Perubahan
tren pasar
- Ketidakpastian
teknologi
Namun di sisi lain, pelaku bisnis yang mampu bertransformasi
dan belajar terus-menerus cenderung lebih bertahan.
7. Klasifikasi Lain: Berdasarkan Skala Usaha
- Mikro:
Omzet < 300 juta/tahun
- Kecil:
Omzet 300 juta – 2,5 M
- Menengah:
2,5 – 50 M
- Besar:
> 50 M (biasanya berbentuk PT)
Skala ini penting dalam pengajuan izin usaha, permodalan,
dan kemitraan.
Penutup: Mengapa Pemahaman Ini Penting?
Dengan memahami ragam bentuk dan skala usaha dalam dunia ekonomi bisnis, Anda bisa
menentukan jalur yang sesuai dengan potensi dan tujuan Anda. Apakah ingin mulai
dari kecil sebagai reseller? Atau menyiapkan langkah legal membangun CV?
Semuanya sah, asalkan tahu peta jalannya.
Dalam era di mana batas antara formal dan informal mulai
kabur karena teknologi, pemahaman ekonomi bisnis yang baik bisa menjadi kunci
untuk naik kelas—dari sekadar "berjualan" menjadi benar-benar berbisnis.