Namun, di Indonesia, masih banyak UMKM atau pelaku bisnis
pemula yang belum sepenuhnya memahami jenis-jenis layanan logistik yang
tersedia, serta bagaimana memilih layanan yang paling cocok untuk kebutuhan
bisnis mereka.
Artikel ini akan membantu Anda memahami jenis-jenis layanan logistik, studi kasus nyata penggunaan, serta panduan memilih layanan logistik terbaik untuk bisnis Anda.
Mengenal Jenis-Jenis Layanan Logistik
Secara umum, layanan logistik dapat dibagi menjadi beberapa
kategori utama berdasarkan fungsi dan kompleksitasnya. Berikut adalah
jenis-jenis layanan logistik yang paling umum di Indonesia:
1. First Party Logistics (1PL)
Jenis ini adalah sistem logistik paling sederhana, di mana
perusahaan menangani seluruh proses pengiriman secara internal. Biasanya
digunakan oleh bisnis kecil yang baru berkembang, seperti toko online rumahan.
Contoh: penjual mengantar pesanan ke ekspedisi sendiri.
2. Second Party Logistics (2PL)
Layanan logistik ini melibatkan perusahaan ekspedisi atau
transportasi pihak kedua. Misalnya, Anda sebagai pelaku bisnis bekerja sama
dengan JNE, J&T, atau TIKI hanya untuk bagian pengiriman.
3. Third Party Logistics (3PL)
3PL mencakup lebih banyak layanan, seperti gudang
(warehousing), pengemasan, pelabelan, hingga pengiriman. Sistem ini cocok untuk
bisnis yang ingin fokus pada produksi dan pemasaran tanpa repot mengurus
logistik.
4. Fourth Party Logistics (4PL)
Jenis ini lebih kompleks karena 4PL menjadi integrator yang
mengelola seluruh proses rantai pasok dari awal hingga akhir. Biasanya
digunakan oleh perusahaan besar dengan skala distribusi nasional atau
internasional.
5. Fulfillment Center
Model ini sangat populer di kalangan seller marketplace.
Perusahaan logistik menyediakan pusat pemenuhan pesanan. Anda cukup mengirim
produk ke gudang mereka, dan setiap order akan diproses secara otomatis.
6. Reverse Logistics
Layanan ini menangani pengembalian barang, misalnya jika ada
kerusakan atau pembatalan. Cocok untuk e-commerce yang ingin menjaga kepuasan
pelanggan.
Contoh Penggunaan Layanan Logistik oleh UMKM Indonesia
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh nyata dari pelaku
bisnis yang berhasil mengoptimalkan logistik:
Dita, pemilik toko online kerajinan tangan di Jakarta,
awalnya mengelola sendiri pengiriman pesanan. Namun, ketika permintaan
meningkat hingga puluhan order per hari, ia kewalahan mengemas dan mengirim
barang sendiri. Akhirnya, Dita beralih ke layanan Third Party Logistics
(3PL).
Dengan sistem 3PL, Dita mengirimkan produk ke gudang mitra
logistik. Setiap kali ada pesanan, pihak logistik mengemas dan mengirim barang
langsung ke pelanggan. Dalam dua bulan, Dita melaporkan peningkatan kepuasan
pelanggan dan waktu kerja yang lebih efisien.
Kisah Dita menggambarkan bagaimana pemilik bisnis bisa
menghemat waktu dan fokus pada strategi bisnis dengan memanfaatkan layanan
logistik secara optimal.
Faktor yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Layanan
Logistik
Memilih layanan logistik yang tepat harus disesuaikan dengan
jenis produk, volume pengiriman, dan kebutuhan pelanggan. Berikut faktor-faktor
penting yang harus Anda pertimbangkan:
1. Kecepatan Pengiriman
Jika Anda menjual produk dengan tingkat urgensi tinggi
(seperti makanan, produk fashion musiman, atau barang promosi), pilih layanan
logistik yang memiliki opsi pengiriman same day atau express.
2. Jangkauan Area
Pastikan mitra logistik Anda mampu menjangkau wilayah target
market Anda, baik dalam kota, antar kota, maupun antar pulau.
3. Biaya Pengiriman
Pertimbangkan biaya yang ditawarkan dan pastikan sesuai
dengan margin bisnis Anda. Beberapa layanan 3PL menawarkan paket bundling yang
bisa menghemat biaya.
4. Fasilitas Tambahan
Cek apakah mereka menawarkan layanan tambahan seperti
asuransi, tracking real-time, retur barang, dan sistem integrasi API dengan
toko online Anda.
5. Keandalan dan Reputasi
Lihat ulasan dari pelanggan sebelumnya atau studi kasus yang
sudah mereka tangani. Keandalan mitra logistik sangat berpengaruh terhadap
citra bisnis Anda di mata pelanggan.
Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan 3PL atau Fulfillment
Center?
Mungkin Anda bertanya-tanya, apakah bisnis saya sudah
saatnya beralih ke layanan logistik pihak ketiga seperti 3PL?
Tanda-tandanya antara lain:
- Anda
mulai kewalahan mengatur stok dan pengiriman
- Anda
ingin memperluas pasar ke luar kota atau luar pulau
- Ada
keluhan pelanggan soal keterlambatan atau kesalahan kirim
- Anda
ingin fokus ke pemasaran dan pengembangan produk
Jika beberapa poin di atas sudah Anda alami, maka
menggunakan layanan 3PL atau fulfillment adalah solusi yang bisa meningkatkan
efisiensi dan performa bisnis secara signifikan.
Perbandingan: In-house vs Outsourcing Logistik
Aspek |
In-House |
Outsourcing (3PL) |
Biaya Awal |
Lebih rendah |
Lebih tinggi |
Skalabilitas |
Terbatas |
Fleksibel |
Pengendalian |
Penuh |
Terbatas |
Fokus Bisnis |
Terbagi |
Lebih fokus ke produk/marketing |
Ketersediaan Teknologi |
Manual |
Sudah otomatis dan terintegrasi |
Memahami perbandingan ini membantu Anda mengambil keputusan
strategis sesuai skala dan tujuan bisnis.
Rekomendasi Platform & Penyedia Layanan Logistik di
Indonesia
Berikut beberapa penyedia layanan logistik yang dapat
dipertimbangkan oleh pemilik UMKM maupun bisnis skala menengah:
- Shipper.id:
Platform logistik digital yang menyediakan layanan warehousing,
fulfillment, dan pengiriman.
- J&T
Cargo: Fokus pada pengiriman volume besar dan cocok untuk B2B.
- SiCepat
& AnterAja: Layanan last-mile delivery dengan jangkauan luas.
- Lion
Parcel: Jasa ekspedisi cepat dengan layanan ke berbagai kota di
Indonesia.
Setiap platform memiliki keunggulan masing-masing, oleh
karena itu penting untuk mencocokkan dengan model bisnis Anda.
Meningkatkan Daya Saing Lewat Pengelolaan Logistik yang
Efisien
Di era digital seperti sekarang, logistik bukan sekadar
aktivitas pendukung, melainkan bagian vital dari strategi bisnis. Dengan
memahami dan memilih jenis layanan yang tepat, Anda bisa membangun reputasi
yang baik di mata pelanggan, sekaligus menekan biaya operasional.
Jika Anda sedang merintis bisnis logistik atau ingin memahami peluangnya di masa
depan, penting untuk memperdalam wawasan dan terus mengikuti perkembangan
teknologi serta kebutuhan pasar.
Manajemen logistik yang efektif bukan hanya soal pengiriman
cepat, tetapi juga tentang memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan
dari awal hingga akhir proses pembelian.