Tak heran, bisnis usaha laundry kini menjadi salah satu peluang yang banyak dilirik oleh pemula maupun pelaku UMKM. Selain fleksibel dan scalable, modal awal yang dibutuhkan juga relatif terjangkau.
![]() |
Bisnis |
🔹 Jenis-Jenis Usaha
Laundry yang Bisa Dipilih
Sebelum terjun langsung, penting untuk menentukan segmen
laundry yang akan dijalankan:
- Laundry
Kiloan:
Umum digunakan oleh mahasiswa dan keluarga. Tarifnya berdasarkan berat cucian, cocok untuk permulaan. - Laundry
Satuan:
Fokus pada item tertentu seperti jas, selimut, sepatu. Biasanya lebih mahal dan butuh treatment khusus. - Laundry
Premium (Hotel/Restoran):
Skala besar dengan kontrak langganan. Membutuhkan mesin industri dan staf lebih banyak. - Laundry
Sepatu & Tas:
Segmentasi khusus yang makin populer. Modal kecil, tapi butuh keahlian teknis.
🔹 Studi Kasus: Modal
Kecil, Laba Konsisten
Mari kita lihat simulasi sederhana bisnis laundry kiloan
rumahan.
Modal Awal:
Item |
Estimasi Biaya |
Mesin cuci 2 unit |
Rp5.000.000 |
Setrika uap + meja |
Rp1.500.000 |
Deterjen, pewangi, dll |
Rp500.000 |
Ember, rak, hanger |
Rp500.000 |
Spanduk & promosi awal |
Rp500.000 |
Total Modal Awal |
Rp8.000.000 |
Estimasi Pendapatan Bulanan:
- 15
pelanggan/hari x 3 kg x Rp7.000 = Rp315.000
- Rp315.000
x 30 hari = Rp9.450.000
Biaya Operasional:
- Listrik
& air: Rp600.000
- Deterjen
dll: Rp500.000
- Upah
staf part time: Rp2.000.000
- Total:
Rp3.100.000
Laba Bersih Bulanan:
Rp9.450.000 – Rp3.100.000 = Rp6.350.000
Dalam waktu 2 bulan saja, modal awal sudah kembali.
🔹 Kisah Nadya: Dari
Garasi Menjadi Outlet
Salah satu inspirasi datang dari Nadya, seorang ibu rumah
tangga di Malang yang memulai laundry hanya dari satu mesin cuci bekas. Berikut
pengakuannya:
“Awalnya saya hanya membuka laundry kecil-kecilan di gang
sempit belakang rumah. Modalnya pun cuma Rp2 juta dari hasil tabungan. Tapi
karena lokasi dekat dengan kos mahasiswa dan saya rajin antar-jemput, pelanggan
mulai berdatangan. Dalam 3 bulan, saya bisa menggaji 1 karyawan dan memindahkan
usaha ke tempat yang lebih luas. Saya belajar bahwa pelayanan cepat dan
konsisten jauh lebih penting daripada harga murah.”
Cerita seperti Nadya menunjukkan bahwa dengan tekad,
pelayanan ramah, dan sedikit strategi pemasaran lokal, usaha laundry bisa
berkembang pesat.
🔹 Strategi Penting agar
Bisnis Laundry Bertahan Lama
- Pilih
Lokasi yang Tepat
Dekat kos-kosan, kampus, atau perumahan padat sangat ideal. - Layanan
Antar-Jemput Gratis
Ini adalah nilai tambah yang sering dicari konsumen. Bisa jadi pembeda utama. - Gunakan
Pewangi Berkualitas
Aroma segar tahan lama bisa membuat pelanggan balik lagi. - Promosi
Paket & Loyalti
Misalnya: gratis 1 kg untuk 5x laundry, atau diskon untuk langganan mingguan. - Kelola
Keuangan dengan Cermat
Pisahkan uang pribadi dan bisnis sejak awal. Gunakan aplikasi sederhana untuk pencatatan harian.
🔹 Kendala Umum yang
Sering Muncul
- Cuaca:
Musim hujan bisa menghambat proses pengeringan. Solusi: gunakan pengering
atau kerjasama dengan laundry besar.
- Mesin
Rusak: Selalu siapkan dana darurat dan lakukan perawatan rutin.
- Persaingan
Ketat: Inovasi layanan dan konsistensi kualitas adalah kunci bertahan.
🔹 Inovasi Digital:
Laundry Go Online
Di era digital 2025, bisnis laundry tak hanya soal
jemur-menjemur. Banyak pelaku sudah mulai beralih ke model digital dengan:
- Sistem
booking via WhatsApp atau aplikasi
- Layanan
jemput antar berbasis lokasi
- Integrasi
dengan marketplace jasa seperti GrabMart, GoSend
Langkah ini sangat cocok untuk memperluas jangkauan dan
meningkatkan customer experience.
🔹 Penutup: Bisnis Laundry
Bukan Cuma Soal Mesin, Tapi Konsistensi
Bagi kamu yang ingin merintis bisnis usaha laundry dari
nol, kuncinya bukan hanya pada mesin cuci dan setrika, tapi juga pada mental
untuk melayani, inovasi kecil yang berkelanjutan, serta keberanian menghadapi
tantangan harian.
Pasar masih sangat luas. Kalau Nadya bisa sukses dari garasi
rumahnya, maka peluang itu juga ada di depan pintu rumahmu.