![]() |
bisnis online |
Menentukan Bisnis yang Tepat: Bukan Sekadar Ikut-Ikutan
Salah satu kesalahan umum saat memulai usaha adalah terlalu
cepat mengikuti tren tanpa mempertimbangkan relevansi dan kesiapan pribadi.
Bisnis kopi kekinian, thrift shop, atau frozen food mungkin sedang ramai,
tetapi apakah itu cocok dengan keahlian, sumber daya, dan minat Anda?
Tips memilih bisnis yang tahan lama:
- Kenali
masalah yang bisa Anda selesaikan – Bisnis yang sukses sering lahir
dari kebutuhan nyata. Misalnya, di kota kecil dengan banyak pekerja
kantoran tapi sedikit pilihan makan siang sehat, peluang usaha katering
sehat sangat terbuka.
- Pertimbangkan
keahlian pribadi – Jangan mulai bisnis di bidang yang tidak Anda
pahami sama sekali hanya karena melihat orang lain sukses di sana.
- Riset
kompetitor dan tren lokal – Gunakan Google Trends, media sosial, dan
observasi langsung di lapangan untuk mengukur potensi pasar.
Pengalaman Lapangan: Belajar dari Pengusaha UMKM
Dina, pemilik usaha sabun herbal “Segar Alam” di Yogyakarta,
memulai bisnisnya karena anaknya mengalami alergi sabun biasa. Awalnya ia
membuat sabun sendiri, lalu membagikan ke teman-temannya. Respons positif
mendorongnya untuk memproduksi lebih banyak dan menjual lewat marketplace.
“Awalnya saya nggak punya niat jualan, cuma pengin nyari
solusi buat keluarga. Tapi dari pengalaman pribadi, saya tahu betul manfaatnya.
Itu bikin saya percaya diri pas mulai jualan,” katanya.
Cerita Dina mencerminkan bagaimana pengalaman pribadi bisa menjadi modal E-E-A-T yang kuat. Ia punya pengalaman langsung, memahami produknya, dan menyampaikan nilai produknya secara autentik.
![]() |
bisnis online |
Modal Bukan Segalanya, Tapi Manajemen Itu Penting
Banyak orang mengira bisnis selalu butuh modal besar.
Padahal, dengan strategi yang tepat, Anda bisa memulai dari kecil dan bertumbuh
perlahan.
Strategi modal cerdas:
- Mulai
dari MVP (Minimum Viable Product): Jual versi sederhana dari
produk/jasa Anda untuk mengukur minat pasar.
- Manfaatkan
aset yang ada: Gunakan rumah sebagai tempat produksi, gunakan media
sosial untuk promosi gratis.
- Pisahkan
keuangan pribadi dan bisnis sejak awal untuk menghindari kebocoran
cash flow.
Selain modal, manajemen yang rapi adalah fondasi pertumbuhan jangka panjang. Gunakan tools seperti Google Sheets, BukuWarung, atau software akuntansi sederhana untuk mencatat pemasukan, pengeluaran, dan inventaris.
![]() |
bisnis online |
Bangun Brand yang Konsisten dan Dipercaya
Dalam sistem ranking Google, kepercayaan (trustworthiness)
adalah aspek terpenting dari E-E-A-T. Hal ini juga berlaku dalam bisnis: brand
yang dipercaya akan lebih mudah berkembang meski tak selalu paling murah.
Cara membangun brand yang dipercaya:
- Tampilkan
siapa di balik bisnis Anda – Cerita, wajah, dan pengalaman nyata
membangun koneksi emosional dengan pelanggan.
- Aktif
di media sosial, tapi jangan hanya jualan – Edukasi, berbagi tips,
atau membalas komentar dengan ramah membuat brand Anda lebih
"manusiawi".
- Kumpulkan
dan tampilkan testimoni – Bukti sosial masih jadi penentu kuat untuk
calon pembeli baru.
Gunakan Digital untuk Tumbuh, Tapi Jangan Lupakan Nilai
Manusia
Platform digital seperti marketplace, media sosial, dan SEO
memberi peluang besar untuk memperluas jangkauan. Tapi algoritma bukan
segalanya. Tetap fokus pada manfaat nyata untuk manusia.
Beberapa langkah digitalisasi yang bisa Anda mulai:
- Buat
website sederhana – Meski hanya landing page, situs membuat bisnis
Anda lebih kredibel.
- Optimasi
konten untuk pencarian – Tulis blog seputar produk Anda, pengalaman
pelanggan, atau edukasi. Jangan lupa sematkan kata bisnis agar konten lebih
relevan.
- Bangun
list pelanggan via email atau WhatsApp – Jaga hubungan dengan
pelanggan lama yang berpotensi beli lagi.
Evaluasi Berkala: Apakah Bisnis Anda Masih Relevan?
Banyak bisnis yang awalnya sukses, lalu stagnan karena tidak
pernah dievaluasi. Pertanyaannya: apakah produk Anda masih relevan? Apakah
pelanggan puas? Apakah Anda sudah cukup adaptif terhadap perubahan teknologi
atau gaya hidup?
Gunakan metode sederhana seperti:
- Survei
kepuasan pelanggan (bisa via Google Form)
- Analisis
penjualan bulan ke bulan
- Minta
feedback jujur dari orang luar tim
Bisnis yang sehat adalah yang fleksibel, terbuka pada
masukan, dan mau berubah tanpa kehilangan jati dirinya.
Contoh Studi Kasus: Bisnis Kecil yang Naik Level
Di tahun 2022, sebuah bisnis makanan rumahan di Bandung
bernama Bakso Aci Akang memulai dengan menjual lewat Instagram dan
WhatsApp. Mereka mengandalkan cerita dari pelanggan pertama dan mengirimkan
foto dapur sebagai bukti higienitas.
Setahun kemudian, mereka sudah masuk beberapa minimarket
lokal dan menjadi supplier untuk reseller di tiga kota. Rahasia mereka? “Kami
dokumentasikan semua proses, selalu mendengar pelanggan, dan fokus menjaga
kualitas. Pelanggan merasa dekat dan percaya.”
Kasus ini menunjukkan bahwa trust + konsistensi + konten
otentik bisa membawa bisnis kecil ke level baru.
Penutup: Mulailah dengan Niat, Bangun dengan Nilai
Memulai bisnis
memang penuh tantangan. Tapi bila dimulai dari niat untuk menyelesaikan
masalah nyata, dijalankan dengan pengalaman dan keahlian pribadi,
serta dikembangkan dengan nilai dan konsistensi, maka ia akan lebih
tahan terhadap waktu, perubahan tren, maupun algoritma mesin pencari.
Jangan takut memulai dari kecil, tapi pastikan Anda memulai
dengan benar.